SISWA SDN 011 BALTENG BUAT PROYEK MADING


Setiap tanggal 22 Mei diperingati sebagai Hari Keanekaragaman Hayati atau Biodiversity Day. Tujuan peringatan Hari Keanekaragaman Hayati adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran serta kecintaan manusia terhadap keanekaragaman hayati atau biodiversitas di bumi.

Di SDN 011 Balikpapan Tengah, guru mengajak siswa melakukan kampanye pentingnya keanekaragaman hayati dengan pembelajaran berbasis proyek/project based learning. Proyek yang dibuat adalah majalah dinding (mading) yang bertema Cara Melestarikan Hewan Langka di Indonesia. Mading karya siswa tersebut menjadi sarana publikasi yang bisa dibaca oleh siapa pun.

“Dalam pembelajaran IPA, saya mengajak siswa untuk membuat proyek mading pelestarian hewan langka di Indonesia. Tujuannya agar para siswa dapat memahami pentingnya menjaga hewan-hewan yang hampir punah ini. Dengan begitu, di dalam diri mereka diharapkan tumbuh kecintaan pada satwa-satwa di Indonesia. Mading yang mereka buat juga dapat menjadi sarana informasi dan publikasi yang bisa dibaca oleh warga sekolah lainnya,” ungkap Abdul Rahmat guru kelas 4A di SDN 011 Balikpapan Tengah.

Abdul Rahmat membagi siswanya menjadi enam kelompok. Setiap kelompok mencari informasi tentang hewan-hewan langka yang ada di Indonesia: Harimau Sumatera, Komodo, Badak Jawa, Gajah Sumatera, Burung Jalak Bali dan Orang Utan. Setiap kelompok lalu mengumpulkan informasi berupa ciri-ciri hewan, habitat atau tempat tinggalnya, cara melestarikan dan menjaga, serta fakta-fakta unik dari hewan tersebut. Setelah mengumpulkan informasi, mereka mulai menuangkannya ke dalam mading sesuai kreativitas masing-masing.

“Saya memberikan waktu satu minggu untuk membuat proyek ini. Kemudian siswa bersama kelompoknya bergantian mempresentasikan hasil proyek mading mereka di depan kelas. Kelompok lain memberi pendapat dan saling berdiskusi bertukar informasi tentang menjaga hewan langka yang mereka peroleh. Setelah itu saya mengajak mereka untuk melakukan refleksi pembelajaran. Siswa/siswi saya merasa sangat senang dengan pembelajaran proyek yang mereka lakukan. Di akhir pembelajaran, mading hasil karya mereka dipasang di dinding sekolah agar dapat dibaca oleh warga sekolah lainnya,” sambung Abdul Rahmat.

Sahidayati, S.Pd., M.M. selaku Kepala SDN 011 Balikpapan Tengah merasa sangat senang pembelajaran yang berpihak pada siswa dapat diimplementasikan di kelas. “Sebagai sekolah mitra Tanoto Foundation, guru-guru kami sudah mendapat banyak pelatihan tentang pembelajaran MIKIR di mana siswa: Mengalami langsung pembelajaran, Interaksi bersama teman-temannya, Komunikasi yang mampu dilakukan atas hasil karya mereka dan Refleksi pembelajaran yang bermakna untuk mereka. Ini juga menjadi persiapan kami dalam implementasi Kurikulum Merdeka yang akan segera dimulai tahun ajaran baru nanti,” ucap Sahidayati.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Vlog Pembatik 2023: Belajar KEREN Berbasis TIK

Ide Pokok dan Ide Pendukung

Mengenal Lebih Dekat Sistem Pernapasan Manusia