Kolaborasi Sahabat Rumah Belajar (SRB) Berbagai Provinsi

-


Semangat para Sahabat Rumah Belajar (SRB) yang juga sebagai peserta PembaTIK 2022 untuk berbagi dan berkolaborasi tidak hanya dilakukan dalam satu daerah yang sama tetapi juga antar daerah. Seperti yang saya lakukan bersama para guru hebat peserta PembaTIK Level 4 2022 dari berbagai provinsi dengan mengadakan Webinar Nasional berjudul "Pemanfaatan PMM & Rumah Belajar oleh Peserta PembaTIK Level 4 untuk Menumbuhkan Ekosistem Digital Menuju Merdeka Belajar" pada hari Kamis, 20 Oktober 2022.

Kegiatan Webinar ini dibuka langsung oleh Ibu Niken Eka Priyani, S.Pd. Gr selaku Duta Rumah Belajar (DRB) Kalimantan Barat 2021 bersama dengan Bapak Munawir Pattilima S.Pd. selaku DRB Gorontalo 2020.

Sebanyak 6 orang SRB 2022 terlibat menjadi narasumber dalam kegiatan Webinar ini di antaranya ialah:

  1. Abdul Rahmat (Kalimantan Timur) membawakan materi "Tips Lulus Validasi Aksi Nyata PMM"
  2. Ummi Kalsum Siregar (Gorontalo) membawakan materi "Pembuatan Komunitas belajar di PMM"
  3. Fuji Andayani, M.Pd. (Kalimantan Barat) membawakan materi "Aksi Nyata di PMM" 
  4. Steyve H.Marapi, M.Pd (Minahasa Tenggara) membawakan materi "Pemanfaatan Fitur Laboratorium Maya Rumah belajar"
  5. Jein S. Mokolinug (Sulawesi Utara) membawakan materi "Pengenalan Fitur Rumah Belajar"    
  6. I Gusti Ayu Sukmawati (Sulawesi Tengah) membawakan materi Fitur-fitur rumah/sumber belajar"

Kegiatan Webinar ini juga berkolaborasi dengan Kelompok Kerja Guru (KKG) Kreatif Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo.




Tayangan ulang Webinar ini dapat dilihat dengan klik di sini.

#PusdatinKemendikbudristek #MerdekaBelajar #PembaTIK202 #DutaTeknologiKemendikbudristek #RumahBelajar2022  #PlatformMerdekaMengajar #BerbagiTIK

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Vlog Pembatik 2023: Belajar KEREN Berbasis TIK

-
Gambar
Vlog pembatik dapat dilihat dengan klik di sini. Pembelajaran Berbasis TIK yang Adaptif adalah cara jitu dalam Menguatkan Ekosistem Digital Pendidikan dengan Berkarya dan Berbagi untuk Wujudkan Merdeka Belajar. Pada pembelajaran di kelas,  saya melakukan praktik baik yang disebut dengan Belajar KEREN. KEREN merupakan akronim dari Kreatif, Relevan dan Menyenangkan. Dalam melaksanakan belajar KEREN, saya memanfaatkan ragam platform teknologi sesuai dengan kebutuhan murid dan kondisi sarana prasarana di satuan pendidikan saya. Salah satunya adalah implementasi kurikulum merdeka dalam kegiatan P5 dengan judul Pelajar Anti rokok, miras dan narkoba. Tahapan projek profil yang dilakukan berbasis TIK yang adaptif, di antaranya: Tahap assemen awal dengan memanfaatkan fitur Asesmen Murid Platform Merdeka Mengajar. Tahap pengenalan, Saya menyiapkan ragam materi berupa video, audio, dan tulisan yang dapat diakses oleh murid untuk memahami materi projek. Tahap kontekstualisasi, murid melakukan wawa
Baca selengkapnya

Belajar KEREN Berbasis TIK yang Adaptif

-
Gambar
Video dapat dilihat dengan klik di sini. Di SDN 011 Balikpapan Tengah mengusung model Pembelajaran KEREN yang merupakan akronim dari Kreatif, Relevan, dan Menyenangkan. Guru berupaya maksimal memanfaatkan teknologi pada masa sekarang agar pembelajaran dapat terlaksana dengan baik dan efektif. Di antaranya: 1. Kelas daring dengan memanfaatkan google classroom dengan akun belajar.id 2. Pemanfaatan fitur Asesmen Murid dan Perangkat Ajar pada Platform Merdeka Mengajar (PMM) 3. Pemanfaatan Canva for Education  4. Guru membuat video pembelajaran interaktif yang mengandung unsur MIKIR (Mengalami, Interaksi, Komunikasi, dan Refleksi) dan diunggah ke youtube, sehingga siswa dapat merasakan belajar dengan guru meski dari rumah.  5. Kegiatan Pembelajaran Tatap Maya dengan aplikasi virtual meeting. Guru memanfaatkan google meeting atau zoom sebagai media pembelajaran. 6. Memanfaatkan papan tulis virtual/jamboard untuk menjelaskan materi pelajaran. 7. Guru mengajak siswa bermain sambil belajar deng
Baca selengkapnya

Praktik Diferensiasi Konten Berbasis TIK yang Adaptif

-
Gambar
  Video praktik pembelajaran dapat dilihat dengan klik di sini. Pembelajaran terdiferensiasi dapat diartikan sebagai pembelajaran yang memungkinkan peserta didik belajar sesuai dengan kemampuan, bakat, minat dan kebutuhannya sehingga mereka bisa menikmati pengalaman belajarnya.   Dalam melaksanakan pembelajaran diferensiasi pendidik perlu memperhatikan tiga strategi pembelajaran yaitu: diferensiasi konten, diferensiasi proses dan diferensiasi produk. Ketiga strategi tersebut tidak harus dilakukan dalam satu kali pembelajaran. Pendidik dapat menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Diferensiasi konten berkaitan dengan ragam materi yang disiapkan sesuai dengan minat atau gaya belajar peserta didik. Diferensiasi proses tentang cara mengajar oleh pendidik yang berpihak pada peserta didik. Dan diferensiasi produk tentang performa atau luaran yang akan dihasilkan peserta didik sesuai dengan minat mereka. Konten tetap harus berhubungan dan topik yang sedang dipelajari. Pendidik dapat mela
Baca selengkapnya