Tiga Langkah Jitu Maksimalkan PTM 100%


Terbitnya SKB 4 Menteri Terbaru yang mengatur Pembelajaran Tatap Muka 100% menjadi angin segar dalam upaya memulihkan pendidikan selama masa pandemi covid-19. Setelah lebih dari dua tahun pembelajaran mayoritas dilaksanakan secara daring/PJJ, sekarang mulai dilaksanakan secara tatap muka penuh di sekolah karena kasus penularan covid yang terus melandai di Indonesia.

Di SD Negeri 011 Balikpapan Tengah, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur seluruh pihak bekerja sama mempersiapkan pelaksanaan PTM 100% dalam waktu dekat. Demi memastikan kelancaran dan keselamatan seluruh warga sekolah, dan juga mengantisipasi penularan hepatitis akut yang menyerang anak-anak dan masih belum diketahui penyebabnya, para pemangku kepentingan dipimpin oleh kepala sekolah melakukan tiga langkah jitu di antaranya:

A.      Pengoptimalan tim satgas covid di sekolah

Tim Satgas Covid Sekolah adalah langkah utama dalam memastikan terlaksananya PTM 100% dengan aman dan lancar. Tim ini diketuai oleh kepala sekolah dan guru pembina UKS di sekolah sebagai koordinator pelaksana. Tim Satgas Covid bertugas menjamin pelaksanakan protokol kesehatan ketat di sekolah.

Siswa yang datang ke sekolah dilakukan pengecekan suhu terlebih dahulu, mencuci tangan dengan sabun sebelum masuk kelas. Di dalam kelas juga disiapkan hand sanitizer dan masker 3 lapis cadangan. Tim Satgas Covid dibantu guru juga terus mengedukasi siswa agar selalu mengenakan masker yang sesuai standar kesehatan, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun.

 

B.      Memantapkan komunikasi dengan orang tua/wali siswa

Komunikasi yang terjalin dengan baik antara pihak sekolah dengan orang tua/wali siswa adalah kunci keberhasilan pelaksanaan PTM. Komunikasi yang intens baik secara tatap muka atau via Whatsapp Group menjadi hal yang sangat penting.

Komite sekolah berperan dalam memberi dukungan dan pengawasan pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Pihak sekolah bersama komite sekolah bekerja masa meyakinkan orang tua mengikuti vaksinasi dosis 1 dan 2 untuk anak mereka. Selain itu juga meyakinkan para orang tua tentang keamanan siswa mengikuti pembelajaran di sekolah. Sehingga di sekolah kami semua siswa mengikuti pembelajaran tatap muka.

Setiap kelas juga membentuk Komite Kelas yang membantu guru dalam menyiapkan pembelajaran yang aman di kelas. Jika ada siswa yang kurang sehat atau sakit, orang tua menginformasikan kepada guru dan siswa yang sakit mengikuti pembelajaran jarak jauh yang disiapkan guru.

 

C.      Project Based Learning membuat siswa lebih aktif

Pembelajaran berbasis proyek atau project based learning adalah sebuah kegiatan pembelajaran dalam bentuk tugas nyata yang memberikan tantangan bagi siswa dan terkait dengan kehidupan sehari-hari untuk dipecahkan secara berkelompok. Dengan strategi ini siswa menjadi lebih mengalami pembelajaran yang bermakna. Guru juga dapat mengatasi keterbatasan durasi pembelajaran di sekolah karena dapat dilanjutkan di rumah dengan tentunya tetap menerapkan protokol kesehatan ketat dan dalam pengawasan orang tua.

Seperti contohnya di kelas 4A SDN 011 Balikpapan Tengah, guru bersama siswa merancang berbagai pembelajaran berbasis proyek. Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa menjawab pertanyaan mendasar: Bagaimana cara menyediakan bahan bacaan yang cocok untuk siswa SD di kelas? Dengan membuat buku antologi puisi karya mereka sendiri. Pada pelajaran IPA siswa menjawab pertanyaan: Bagaimana pemanfaatan sederhana tentang energi di sekitarmu? dengan membuat oven matahari, dan pada materi lain juga membuat Mading Pelestarian Hewan Langka yang dipajang di dinding sekolah dan menjadi sumber bacaan baru bagi warga sekolah. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Vlog Pembatik 2023: Belajar KEREN Berbasis TIK

Belajar KEREN Berbasis TIK yang Adaptif

Praktik Diferensiasi Konten Berbasis TIK yang Adaptif