Tiga Langkah Jitu Maksimalkan PTM 100%
A.
Pengoptimalan tim satgas
covid di sekolah
Tim Satgas Covid
Sekolah adalah langkah utama dalam memastikan terlaksananya PTM 100% dengan
aman dan lancar. Tim ini diketuai oleh kepala sekolah dan guru pembina UKS di
sekolah sebagai koordinator pelaksana. Tim Satgas Covid bertugas menjamin
pelaksanakan protokol kesehatan ketat di sekolah.
Siswa yang datang
ke sekolah dilakukan pengecekan suhu terlebih dahulu, mencuci tangan dengan
sabun sebelum masuk kelas. Di dalam kelas juga disiapkan hand sanitizer
dan masker 3 lapis cadangan. Tim Satgas Covid dibantu guru juga terus
mengedukasi siswa agar selalu mengenakan masker yang sesuai standar kesehatan,
menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun.
B.
Memantapkan komunikasi
dengan orang tua/wali siswa
Komunikasi yang
terjalin dengan baik antara pihak sekolah dengan orang tua/wali siswa adalah
kunci keberhasilan pelaksanaan PTM. Komunikasi yang intens baik secara tatap
muka atau via Whatsapp Group menjadi hal yang sangat penting.
Komite sekolah
berperan dalam memberi dukungan dan pengawasan pelaksanaan pembelajaran di
sekolah. Pihak sekolah bersama komite sekolah bekerja masa meyakinkan orang tua
mengikuti vaksinasi dosis 1 dan 2 untuk anak mereka. Selain itu juga meyakinkan
para orang tua tentang keamanan siswa mengikuti pembelajaran di sekolah.
Sehingga di sekolah kami semua siswa mengikuti pembelajaran tatap muka.
Setiap kelas juga
membentuk Komite Kelas yang membantu guru dalam menyiapkan pembelajaran yang
aman di kelas. Jika ada siswa yang kurang sehat atau sakit, orang tua
menginformasikan kepada guru dan siswa yang sakit mengikuti pembelajaran jarak
jauh yang disiapkan guru.
C.
Project Based Learning
membuat siswa lebih aktif
Pembelajaran
berbasis proyek atau project based learning adalah sebuah kegiatan pembelajaran
dalam bentuk tugas nyata yang memberikan tantangan bagi siswa dan terkait
dengan kehidupan sehari-hari untuk dipecahkan secara berkelompok. Dengan strategi
ini siswa menjadi lebih mengalami pembelajaran yang bermakna. Guru juga dapat
mengatasi keterbatasan durasi pembelajaran di sekolah karena dapat dilanjutkan
di rumah dengan tentunya tetap menerapkan protokol kesehatan ketat dan dalam
pengawasan orang tua.
Seperti contohnya di
kelas 4A SDN 011 Balikpapan Tengah, guru bersama siswa merancang berbagai pembelajaran
berbasis proyek. Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa menjawab pertanyaan
mendasar: Bagaimana cara menyediakan bahan bacaan yang cocok untuk siswa SD
di kelas? Dengan membuat buku antologi puisi karya mereka sendiri. Pada
pelajaran IPA siswa menjawab pertanyaan: Bagaimana pemanfaatan sederhana
tentang energi di sekitarmu? dengan membuat oven matahari, dan pada materi
lain juga membuat Mading Pelestarian Hewan Langka yang dipajang di dinding
sekolah dan menjadi sumber bacaan baru bagi warga sekolah.
Komentar
Posting Komentar